Banjarnegara Resmikan Program “Genting” Demi Tekan Kasus Stunting

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara semakin serius dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya. Salah satu langkah terbaru adalah diluncurkannya Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), yang digadang menjadi program unggulan untuk mempercepat pencegahan stunting.

Acara peluncuran Genting digelar di Aula Kelurahan Kutabanjarnegara pada Rabu (17/9/2025). Kegiatan tersebut ditandai dengan pembagian makanan sehat bergizi seimbang bagi anak-anak balita sebagai simbol dimulainya program.

Inisiatif Genting ini merupakan hasil kerja sama Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, Dispermades PPKB, dan Baznas Banjarnegara. Fokus utama diarahkan pada balita, khususnya usia di bawah dua tahun, yang paling rentan mengalami stunting.

Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Banjarnegara, Dalmini, menjelaskan bahwa Genting hadir sebagai upaya pencegahan stunting berbasis gotong royong. Program ini mengajak masyarakat, organisasi, hingga pemerintah daerah untuk terlibat langsung dengan menjadi “orang tua asuh” bagi keluarga yang berisiko.

“Melalui keterlibatan bersama, kami ingin memastikan anak-anak mendapatkan gizi seimbang, pendampingan kesehatan, dan dukungan sosial. Harapannya, generasi mendatang bisa tumbuh sehat, cerdas, dan terbebas dari stunting,” jelasnya.

Dalam kegiatan perdana, anak-anak balita mendapatkan makanan bergizi dengan tujuan memenuhi kebutuhan nutrisi harian yang penting untuk pertumbuhan optimal.

Selain menyasar balita dan ibu, edukasi tentang pencegahan stunting juga diberikan kepada remaja putri. Hal ini bertujuan agar mereka memahami pentingnya pola hidup bersih dan sehat sebagai bekal ketika kelak membentuk keluarga.

Kepala Dinas Kesehatan Banjarnegara, dr. Latifa Hesti Puraningtyas, menambahkan bahwa Baznas akan mendukung program ini dengan menyediakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama 90 hari. Selama periode tersebut, perkembangan anak akan dipantau secara berkala.

“Makanan yang dibagikan dalam PMT ini sederhana dan bisa dengan mudah ditiru oleh para orang tua di rumah. Harapannya, setelah program berakhir, keluarga tetap melanjutkan pola makan bergizi setiap hari untuk anak-anak mereka,” ungkapnya.