Lingkup pekerjaan meliputi perkuatan abutmen, pemasangan bronjong pengendali arus sungai, penggantian sling penggantung, serta perbaikan lantai jembatan.
Harapan Baru Warga
Dengan adanya kepastian perbaikan, warga Desa Sindang dan Desa Banjaran mulai sedikit lega. Mereka berharap janji Pemkab benar-benar direalisasikan tepat waktu, tanpa penundaan lagi.
“Kalau jembatan jadi, kami bisa lebih cepat ke pasar, ke sekolah, atau ke sawah. Itu sangat membantu kehidupan sehari-hari,” tutur Rini, seorang pedagang sayur.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga juga menekankan bahwa keberadaan jembatan gantung yang layak tidak hanya sekadar mempersingkat jarak tempuh, tetapi juga membawa dampak ekonomi yang besar. Mobilitas warga akan lebih lancar, distribusi hasil pertanian semakin mudah, dan peluang pertumbuhan ekonomi desa pun meningkat.
Jembatan yang Jadi Tulang Punggung Ekonomi
Jembatan gantung Sindang-Banjaran telah lama menjadi jalur vital masyarakat. Setiap harinya, puluhan hingga ratusan orang melintasi jembatan ini untuk bekerja, sekolah, hingga mengangkut hasil pertanian seperti padi, sayuran, dan palawija.
Tanpa jembatan tersebut, biaya transportasi warga meningkat, waktu tempuh lebih lama, dan hasil panen berpotensi menurun nilai jualnya karena terlambat sampai ke pasar.
Karenanya, masyarakat menaruh harapan besar agar proyek perbaikan benar-benar berjalan sesuai rencana. Bagi mereka, jembatan bukan sekadar beton dan sling baja, melainkan simbol keterhubungan dan keberlangsungan hidup sehari-hari.